Pengalaman CPNS Dosen 2024: Titik Akhir, Awal Baru


Berawal dari keisengan scrolling di sosial media pada akhir Agustus 2024, saya banyak menemukan postingan tentang seleksi CPNS 2024. Ada keinginan untuk ikut, namun sedikit pesimis karena pasti peluangnya kecil untuk diterima mengingat jumlah pesaing yang tidak sedikit tentunya. Setelah berdiskusi dengan istri, akhirnya saya pun memutuskan untuk mencobanya dengan alasan why not? Saya memegang prinsip "mulai dulu saja". Terlebih, usia saya yang sudah 34 tahun pasca pengumuman seleksi CPNS tersebut yang mana itu adalah tahun terakhir saya untuk bisa ikut seleksi CPNS. Ketentuan peserta seleksi CPNS adalah maksimal 35 tahun saat mendaftar, maka jika ada pengadaan seleksi CPNS ditahun berikutnya, saya sudah tidak memenuhi persyaratan. 


Gambar Halaman Website https://sscasn.bkn.go.id/

Hal pertama yang saya lakukan tentunya adalah membuat akun CPNS untuk proses pendaftaran di https://sscasn.bkn.go.id/ dan mempelajari persyaratan dan menentukan jabatan yang dipilih. Detail terkait pengumuman dapat dilihat di https://casn.kemdikbud.go.id/. Terdapat dokumen tentang SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TAHUN ANGGARAN 2024. Disitu bisa dilihat informasi umum, kriteria pelamar, deskripsi tugas jabatan, rentang penghasilan, persyaratan pelamar, rencana penjadwalan, tata cara pendaftaran, proses seleksi, penentuan kelulusan, usul penetapan NIP, dan ketentuan lainnya. Agar bisa berdiskusi dengan teman yang juga melamar di instansi yang sama, saya bergabung dibeberapa grup telegram. Tujuannya untuk menambah insight jika sewaktu - waktu ada hal yang membingungkan. Hal terpenting lainnya adalah saya harus memilih perguruan tinggi tempat saya akan bekerja sebagai dosen CPNS. Dari sekian banyak daftar perguruan tinggi, saya memilih kampus yang relevan dengan latar belakang pendidikan saya, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris. Pertimbangan lainnya adalah jarak dari kampus ke tempat tinggal saya. Saya tinggal di Kota Bekasi, maka saya mencari kampus yang tidak begitu jauh dari rumah. Akhirnya, saya memilih Universitas Singaperbangsa Karawang untuk kampus tujuan saya. Alokasi kebutuhan dosen pada prodi Pendidikan Bahasa Inggris 2 orang dan saya masih belum tahu berapa orang yang melamar di kampus tersebut.

Tahap awal seleksi CPNS adalah pemberkasan. Saya harus mengirimkan semua dokumen sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh instansi. Adapun dokumen yang harus dikirimkan untuk seleksi dosen CPNS KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI adalah KTP, ijazah, transkrip nilai, sertifikat akreditasi, pas foto, surat lamaran (template terlampir di-website), surat pernyataan (template terlampir di-website), dan surat persetujuan dari atasan bagi yang sudah bekerja. Semua dokumen diunggah pada website SSSCASN, sehingga tidak perlu menyiapkan dokumen fisik. Menurut saya, tahap ini butuh ketelitian tinggi. Berdasarkan info yang saya dapat dari grup telegram, banyak pelamar yang gagal seleksi administrasi ditahun sebelumnya karena tidak teliti, seperti salah mengunggah dokumen, menghapus poin - poin pada surat pernyataan, salah meletakkan materai, hasil scan tidak terbaca, atau latar belakang pendidikan tidak relevan dengan posisi yang dilamar. Menurut saya, sangat rugi sekali kalau kita gagal ditahap ini karena kita belum benar - benar menunjukan kemampuan kita. Jadi, pastikan kita betul - betul paham apa saja persyaratannya ya!

Waktu pengumpulan dokumen adalah 31 Agustus - 15 September 2024, artinya kita hanya punya 2 minggu untuk menyiapkan semua dokumen yang dipersyaratkan. Saya selalu pastikan tidak mendaftar dihari terakhir karena dihari - hari terakhir biasanya website sering down mengingat lonjakan traffic (pengunjung) yang terlalu besar. Satu hal yang cukup menantang dari tahap ini bagi saya adalah mencari sertifikat akreditasi kampus. Saya lulusan S2 dari Master of Arts in TESOL di University of Leeds. Tidak seperti di Indonesia yang bisa dengan mudah menemukan sertifikat akreditasi melalui website https://www.banpt.or.id atau langsung ditanyakan ke kampus, kami yang kuliah di Inggris agak kesulitan menemukan sertifikat itu. Saya sudah coba cari melalui website kampus, bahkan saya email Professor saya pun tetap tidak membuahkan hasil. Kedua Professor yang saya hubungi membalas email saya dan memberikan website untuk mencari sertifikat tersebut, namun saya tetap tidak dapat menemukannya. Untungya saya ingat ada senior saya yang dulu juga kuliah di University of Leeds, Mas Farid. Beliau adalah mahasiswa S3 di School of Education waktu saya kuliah S2. Saya langsung mengirimkan pesan via Whatsapp dan menanyakan sertifikat tersebut. Alhamdulillah, beliau langsung bantu cari dan berhasil menemukannya. Setelah semua dokumen sudah lengkap, saya unggah semua di-website SSCASN dan submit dokumen pada tanggal 9 September 2025. Menurut jadwal, pengumuman hasil administrasi diberikan pada tanggal 16 - 17 September 2024. 

Tahap kedua setelah seleksi administasi adalah pelaksanaan SKD atau Seleksi Kompetensi Dasar. Pada tanggal 16 Oktober - 14 November 2024, SKD akan dilaksanakan. Bagi sebagian besar pelamar, mereka akan belajar SKD setelah hasil seleksi administasi diumumkan. Namun, sehari setelah saya submit, saya mulai mencari - cari materi untuk belajar SKD. Materi SKD meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Kelulusan SKD didasarkan pada nilai ambang batas yang diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Nilai ambang batas TWK adalah 65 dari 150, TIU 80 dari 175, dan TKP 166 dari 225. Jika nilai kita sudah diatas nilai ambang batas, maka nilai kita akan masuk perangkingan ke tahap selanjutnya. Nantinya akan diambil paling banyak 3 kali jumlah kebutuhan pada masing-masing jabatan berdasarkan peringkat tertinggi dari yang memenuhi nilai ambang batas tersebut.

Setelah saya melihat contoh - contoh soal SKD di internet, saya menyadari kalau saya lemah di TIU. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari platform belajar yang bisa membantu dan tidak terlalu mahal. Alhamdulillah, saya menemukan AyoCPNS, salah satu platform belajar CPNS yang menyediakan layanan soal, try out, dan pembahasannya. Ada banyak paket yang disediakan seperti Gratis, Premium, dan Platinum. Saya memilih paket Platinum dengan harga Rp.299.000 yang masa berlakukanya 1 tahun. Ada banyak komponen belajar yang saya dapat, seperti Try Out dengan sistem CAT, materi SKD, video pembahasan, dan video materi SKD (TWK, TIU dan TKP). Selain AyoCPNS, saya juga belajar SKD dari Al Faiz. Saya ikut bimbel daring melalui Zoom dan Try Out-nya juga. Istri kemudian menghadiahkan saya buku latihan SKD Al Faiz yang dibeli dari Shopee. Buku lain yang saya adalah buku rekomendasi teman saya, Khotim, yang lulus CPNS tahun sebelumnya di UNJ, yaitu Buku Super Drilling Seleksi CASN Dosen CPNS/PPPK dari Instagram @dosenupdate. Banyak yang memberikan review baik pada buku ini, maka saya pun membeli versi PDF-nya.

Lalu bagaimana saya belajar? Saya sendiri adalah dosen di perguruan tinggi swasta sekaligus ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat). Saya bekerja Senin - Jumat dengan total jam 40 per minggu. Hari Sabtu saya mengajar kelas privat IELTS daring dan hari Minggu adalah waktu saya untuk family time. Di rumah, saya punya anak yang masih berusia 2 tahun, maka kalau dirumah sepulang kerja pun tidak bisa membuka buku untuk belajar. Disini tentunya diperlukan manajemen waktu dan konsistensi belajar. Saya belajar ketika dikampus. Kebetulan, jadwal saya selesai mengajar pukul 11.30 dan lanjut kelas lagi sorenya. Maka, setelah sholat dan makan siang, saya selalu ke perpustakaan untuk latihan TO dan ini saya lakukan setiap hari dengan menyimak pembahasannya. Saya terbuka dengan teman - teman dosen saya dikampus kalau saya akan ikut seleksi CPNS dosen dan Alhamdulillah mereka memberikan dukungan. Bahkan, atasan saya dikampus pun memperbolehkan saya mengikuti seleksi ini. Disamping mengerjakan TO, saya juga mencatat progress belajar saya setiap hari dan benar - benar memahami soal khususnya TIU yang kurang dipahami. Di rumah, setelah anak saya tidur, saya menyimak video bimbel Al Faiz dan memahami materi yang disampaikan. Untuk bimbel SKD Al Faiz, meskipun kita tidak hadir pada saat sesi kelas, kita bisa menonton rekamannya. Pagi setelah subuh, saya membaca buku SKD Al Faiz dan Super Drilling sekaligus kembali melakukan latihan soal di buku - buku itu. Di sela - sela waktu senggang, saya juga menonton video pembahasan soal SKD  di YouTube seperti video Dhedi R. Ghazali untuk belajar TWK. Kegiatan ini saya lakukan setiap hari kecuali hari Minggu.

Tanggal 19 September 2024 diumumkan hasil seleksi administrasi dan Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Bagi yang tidak lulus, diberikan waktu selama 3 hari untuk menyanggah hasil seleksi administrasi. Hal - hal yang boleh disanggah bukan disebabkan kesalahan pelamar, misalnya salah mengunggah dokumen, hasil scan tidak terbaca, atau materai tidak dibubuhkan. Setelah masa sanggah, maka nanti akan ada pengumuman hasil seleksi administrasi pasca sanggah. Informasi yang akan diumumkan setelahnya adalah daftar peserta, waktu, dan tempat SKD. Informasi tersebut muncul pada 2 pengumuman, yaitu pengumuman untuk titik lokasi dalam negeri (13 Oktober 2024) dan luar negeri (16 Oktober 2024).


Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024

Jadwal seleksi SKD saya adalah Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 15.30 - 17.10 di BKN Pusat Jakarta Cililitan, tapi saya harus sudah ada dilokasi pukul 14.00 untuk registrasi. Menjelang tes SKD, frekuensi belajar saya tingkatkan. Dalam 1 hari saya bisa mengerjakan TO sampai 2x. Jika ditotal, saya mengerjakan TO sampai lebih dari 20 kali dengan target bisa tembus skor lebih dari 400 karena ini skor yang terbilang aman untuk bisa lanjut ke tahap selanjutnya. 

Tibahlah hari pelaksanaan tes SKD. Jauh sebelum pelaksanaan tes SKD, saya sudah izin kepada Kaprodi untuk tidak masuk kerja. Saya merasa persiapan saya sudah matang baik belajar dan doa. Insya Allah hasilnya akan sesuai harapan. Setelah makan siang dan sholat Dhuhur, saya berangkat ke Jakarta dengan KRL. Berangkat dari stasiun Bekasi Timur menuju ke stasiun Cawang dan dilanjut dengan Gojek ke lokasi tes. Saya tiba pukul 14.05 dan ternyata sudah banyak peserta diruang tunggu. Kami kemudian diarahkan untuk mengantri untuk registrasi, pemberian pin peserta, body checking, dan kembali menunggu diruang steril. Jujur, yang saya rasakan adalah haus karena semua barang bawaan dititipkan dan selama diruang steril tidak disediakan air minum. Setelah dipanggil oleh panitia, akhirnya kami masuk ke ruangan tes SKD.

Dalam mengerjakan tes, saya cukup terkejut dengan soal TWK. Semua opsi dibuat positif sehingga saya bingung mencari jawaban yang benar. Saya berusaha fokus dan mengatur waktu sebaik mungkin agar semua soal dapat terjawab. Urutan pengerjaan adalah TWK, TKP, dan TIU. Saya selalu mengucapkan bismillah ketika memilih jawaban dan skor akhir akan muncul setelah kita klik pilihan "selesai". Dengan keringat dingin dan menutup mata, saya kemudian klik "selesai" dan kaget ternyata skornya hanya 394. Saya pikir bisa mencapai skor lebih dari 400 sesuai rencana. Badan terasa lemas dan harapan sedikit pupus untuk lanjut ke tahap selanjutnya.

Saya tidak bisa menutup rasa kekecawaan dengan skor itu, meskipun istri terus menyemangati kalau masih ada harapan untuk maju. Rasanya saya mau move on saja dan tidak memikirkan tes CPNS lagi, tapi rasa penasaran terkadang muncul kembali. Apakah saya bisa lulus? Sedih rasanya jika tidak lulus karena ini tahun terakhir saya ikut tes CPNS. Untuk menjawab rasa penasaran itu saya akhirnya menemukan ide. Saya mencatat hasil skor dan nama peserta lain diruangan saya dan mencari tahu latar belakang pendidikannya karena pelaksanaan tes SKD dilakukan per instansi. Dari hasil pencarian saya, saya temukan beberapa nama dengan latar belakang yang sama yaitu Pendidikan Bahasa Inggris. Kemudian, istri bantu mencari akun sosial media nama - nama tersebut untuk ditanyakan melalui direct message Instagram dikampus mana mereka melamar. Beberapa membalas pesan istri dan bahkan secara langsung bilang kalau melamar di Universitas Singaperbangsa Karawang juga. Badan terasa lemas menerima kenyataan itu. Lucu rasanya jika saya mengingat kejadian ini! I was so ambitious, wasn't I?

Rasanya tidak bisa digambarkan menunggu hasil tes SKD. Hampir setiap waktu saya kepikiran, tapi rasanya rugi kalau saya membuang waktu tanpa belajar. Akhirnya, meskipun pengumuman belum keluar, saya kembali mendaftar bimbel tes SKB di AyoCPNS seharga Rp. 300.000 yang mencakup bimbel daring persiapan non tes SKB (Microteaching dan Wawancara) dan tes SKB (Etika dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Literasi Bahasa Inggris, Penalaran dan Pemecahan Masalah, serta Dimensi Psikologi). Saya berprinsip, tidak ada ruginya untuk belajar meskipun nantinya saya tidak lulus.

Detik - detik menjelang pengumuman jantung rasanya mau copot. Istri berusaha menenangkan padahal dia pun sama nervous-nya dengan saya. Akhirnya, pada tanggal 17 November 2024 pukul 20.00, saat saya sedang ikut bimbel daring persiapan SKB di AyoCPNS, grup telegram ramai membicarakan hasil pengumuman SKD. Dengan perasaan campur aduk saya membuka dan mengunduh dokumennya. Hasilnya... Alhamdulillah lolos!


Perangkingan hasil tes SKD CPNS 2024



Pengumuman hasil seleksi tes SKD CPNS 2024


Dengan skor SKD 394 saya ada diurutan terakhir. Seperti yang bisa dilihat, ranking 1 sampai 5 skornya, 408, 403, 401, 397, dan 395. Saya terus menerus mengucap rasa syukur karena masih diberikan kesempatan untuk ikut tahap berikutnya. Jujur, saya memang masih belum ingin menyerah dan saya akan membuktikan kalau dari rangking terakhir, saya akan melesat menjadi rangking pertama. Alhamdulillah, dengan menjadi rangking terakhir justru memberikan semangat besar buat saya untuk belajar lebih keras lagi. Saya selalu membayangkan peserta lain sedang belajar, maka saya harus lebih keras dari mereka. Seperti SKD, saya mengikuti semua TO di AyoCPNS, bahkan saya juga ikut TO di platform lain seperti Cuitan Dosen, Viracun, dan Sobat CPNS. Selain persiapan untuk tes SKB, non tes SKB seperti Microteaching dan Wawancara saya persiapkan dengan sangat baik.

Untuk Microteaching, saya belajar bersama teman seperjuangan, Hartika (a.k.a. Kocom), yang juga menjadi peserta CPNS 2024 namun dikampus lain. Kami latihan Microteaching melalui Zoom dan saling memberikan feedback. Kami juga membahas seputar pertanyaan Wawancara yang mungkin nanti ditanyakan oleh penguji sekaligus cara menjawabnya.  Frankly speaking, saya sangat optimis bisa melewati non tes SKB dengan baik, meskipun agak deg-deg-an juga mengingat Microteaching menggugurkan peserta. Nilai maksimum untuk kedua jenis ini adalah 25 dan nilai minimumnya 12.5, maka jika nilai Microteaching peserta dibawah 12.5 akan secara otomatis tidak lulus meskipun nilai SKD-nya sempurna.

Jadwal Microteaching dan Wawancara saya adalah 30 November 2024 pukul 11.00 dan 13.30. Saya sudah sangat mempersiapkan dengan baik keduanya. Untuk Microteaching, saya membawakan materi tentang Classroom Management dipertemuan ke-7 pada kelas Introduction to Methodology in English Language Teaching, materi yang sudah sering saya ajarkan pada mahasiswa saya di kampus. Saya menghindari pemilihan materi pada petemuan pertama karena umumnya dipertemuan pertama dosen melakukan perkenalan dan menjelaskan silabus. Materi pada pertemuan pertama pun terbilang sederhana sehingga kurang bisa menunjukan kemampuan kita dalam penguasan materi. Sebelumnya, materi yang ingin saya bawakan adalah The Principles of Language Learning and Teaching, namun saya mengganti materi ini beberapa hari sebelum ujian karena materi ini terlalu kompleks untuk dijelaskan. Didalamnya banyak sekali teori yang mungkin tidak akan cukup dijelaskan dalam waktu 15 - 20 menit. Jadi, pilihlah materi yang sekiranya kita bisa jelskan dalam rentang waktu yang sudah disediakan dan make sure you master the materials!


Slide Pertama Microteaching 


It's a common experience that unexpected events can disrupt our plans. Ya, satu hari sebelum ujian Microteaching, gigi tambalan yang sudah dipasang lebih dari 5 tahun lepas. Jangan ditanya bagaimana rasa sakitnya. Tidak ada waktu untuk ke klinik gigi karena besok sudah Microteaching. Hasilnya, saya melakukan ujian itu dengan menahan rasa sakit yang luar biasa. Saya memilih untuk pergi kekampus agar bisa lebih fokus dan maksimal, namun nyatanya, saat saya Microteaching, jaringan internet bermasalah. Saya terlempar dari Zoom 3x pada menit ke 10, 12, dan 15. Parahnya, dimenit ke-15, jaringan sangat buruk sehingga saya keluar dari ruangan lebih dari 2 menit. Saya berusaha tenang. Saat saya masuk kembali ke Zoom untuk Microteaching, saya bilang ke mahasiswa yang seolah - olah hadir disitu "Iam sorry, class. My internet connection isn't very good today. I hope you were able to understand the material I just presented. May I continue the lesson?" Sebetulnya, hal - hal seperti ini sering terjadi di dunia nyata saat dosen sedang memberikan materi dalam kelas daring, oleh karena itu saya buat senormal mungkin dan tidak panik. Namun, tetap saja saya overthingking apalagi mendengar pesan yang disampaikan oleh penguji sebelum saya mengakhir Microteaching. Penguji pertama bilang, "Lain kali pastikan jaringannya bagus ya Mas Wawan" dan penguji kedua bilang, "Semoga berhasil ya Mas Wawan". Rasanya... pasrah kalau memang tidak lulus.

Begitu selesai Microteaching, saya lagsung telfon istri saya. Istri langsung menenangkan kalau tidak apa - apa, saya pasti lulus. Itu cuma kesalahan teknis. Saya berusaha fokus pada Wawancara yang akan dimulai pada pukul 13.30. Saya cuma bisa berdoa agar jaringan internet tidak seburuk sebelumnya. Setelah makan siang dan sholat, saya merasa lebih baik. Diluar dugaan, tes Wawancara berjalan lancar meskipun sempat satu kali saya terlempar keluar dari ruangan Zoom. Saya bisa menjawab semua pertanyaan penguji dengan percaya diri dan saya melihat mereka cukup puas dengan jawaban saya. Pada dasarnya penguji cukup tertarik dengan latar belakang saya yang bisa kuliah di Inggris dengan beasiswa penuh LPDP, meskipun berasal dari daerah dan lulusan kampus swasta. Saya juga memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama diperguruan tinggi, publikasi penelitian, HKI, pengabdian kepada masyarakat, dan bahkan pernah menjabat sebagai Ketua LPPM. Sepertinya, itu menambah poin saya. Semua pertanyaan yang dilontarkan sudah dipersiapkan seperti kenapa mau jadi PNS, alasan memilih kampus ini, dan penyelesaian konflik di kampus. Nilai Microteaching dan Wawancara diumumkan malam harinya sekitar pukul 19.00. Alhamdulillah, nilainya semua diatas ambang batas. Saya mendapat 19.5 untuk Microteaching dan 23.5 untuk Wawancara. Dari yang saya baca digrup telegram ternyata banyak peserta yang digagalkan saat Microteaching dengan skor dibawah 12.5. Alhamdulillah, Allah still let me fight for the last round! 

Nilai saya belum bisa menyusul peserta lain yang mendapat nilai tinggi juga di Microteaching dan Wawancara. Apakah saya bisa menjadi kuda hitam? Untuk menjadi 2 besar, rasanya berat. Tapi, I won't give up. Saya terus latihan TO untuk persiapan tes SKB. Saya bahkan mencetak semua dokumen peraturan menteri tentang dosen seperti PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 53 2023, PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 44 TAHUN 2024, dan PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 5 TAHUN 2024. Setelah semua usaha sudah dilakukan rasa percaya diri muncul kembali. Sisanya, kita serahkan kepada Allah. 

Tibalah hari pelaksanaan tes SKB, yaitu pada tanggal 15 Desember 2024.  Daftar peserta, waktu, dan tempat SKB diberikan tanggal 5 Desember 2024. Entah kenapa, saya tidak segugup saat tes SKD. Perasaan hati lebih tenang dan terkontrol. Saya mendapat sesi ke-3 di Mega Anggrek Hotel. Prosedurnya sama dengan SKD, kita dianjurkan datang 90 menit lebih awal untuk registrasi dan lain - lain. Dalam ruang tunggu sebelum menuju ruangan tes, saya mengobrol dengan peserta lain yang ternyata memiliki pengalaman menarik juga selama mengikuti seleksi ini. Saya hanya berdoa agar diberikan ketenangan hati dalam menjawab. Terbayang wajah istri dan anak saya dirumah. Mereka pasti menantikan juga hasil tes ini. Bismillah, saya pasti bisa!

Urutan pengerjaan tes SKB yang saya kerjakan adalah Etika dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Dimensi Psikologi, Literasi Bahasa Inggris, dan Penalaran dan Pemecahan Masalah. Saya tidak kesulitan dalam menjawab Literasi Bahasa Inggris mungkin karena saya sudah terbiasa membaca dalam Bahasa Inggris. Diluar dugaan, ternyata soal Penalaran dan Pemecahan Masalah yang saya anggap paling sulit terbilang mudah asalkan kita fokus. Soal yang cukup menantang adalah Etika dan Tri Dharma Perguruan Tinggi karena membutuhkan pemahaman yang matang soal profesi dosen dan Dimensi Psikologi yang semua opsi dibuat positif. Setelah semua dikerjakan, saya punya kelebihan waktu 10 menit dan itu saya gunakan untuk mengecek ulang jawaban. Setelah klik "selesai" kemudian nilai keluar. Nilai yang saya dapat adalah 313. Saya masih belum tahu apakah nilai saya lebih tinggi dari peserta lainnya karena HP saya titipkan untuk melihat Live Score di YouTube. Begitu keluar ruangan, istri langsung menelfon kalau nilai saya lebih tinggi dari peserta ranking pertama tes SKD. Hari berikutnya, saya juga melihat di Live Score YouTube, nilai SKB saya lebih unggul dari semua peserta.

12 Januari 2025, akhirnya diumumkan hasil akhir CPNS Kemdikbudristek 2024. Dengan setengah percaya saya melihat nilai akhir dan saya menjadi peringkat pertama. Really? Berkali - kali saya mengucapkan Alhamdulillah. Sungguh ini tidak mungkin terjadi tanpa kehendak-Nya. Saya, peringkat ke-6, bisa melejit ke peringkat pertama dihasil akhir. Bahkan setelah saya cek, nilai akhir saya tertinggi di kampus yang saya pilih. Alhamdulillah. Allah maha baik.


Pengumuman hasil seleksi tes SKB CPNS 2024


Perangkingan hasil akhir tes CPNS 2024


Setelah seluruh rangkaian tes ini, masih banyak yang harus dikerjakan seperti pengisian daftar riwayat hidup dengan sejumlah dokumen yang harus diunggah kembali dan menunggu penetapan NIP. Above all, I really enjoyed the process. It was like a rollercoaster that took me up and down. Becoming a civil servant (PNS) has always been my dream. It is something I never thought I could achieve. But here I am, accepted at the very last age of eligibility. So, for those who share the same dream. Never give up! Push yourself beyond your limits, even when you're exhausted.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEUNIKAN YANG SAYA TEMUKAN DI INGGRIS

PENGALAMAN DAN TIPS UNTUK IELTS