PENGALAMAN DAN TIPS UNTUK IELTS
Apa itu IELTS? IELTS merupakan singkatan dari
International English Language Testing System. Ini merupakan test berskala
internasional yang akan mengukur 4 kemampuan Bahasa Inggris (Listening, Reading,
Writing, and Speaking) yang diselenggarakan oleh Universitas Cambridge, British
Council, dan IDP Educational Australia. Tes ini memiliki berbagai versi seperti
akademis dan umum. Sebelum kalian memulai tes sebaiknya kalian menentukan
terlebih dahulu versi apa yang ingin kalian ambil. Tujuan dari IELTS versi akademis
yaitu bagi mereka yang ingin mendaftar di universitas dan juga untuk lembaga
pendidikan tinggi lainnya, sedangkan versi umum ditujukan bagi mereka yang
ingin melakukan pelatihan non akademis, bekerja, dan tujuan imigrasi. Dari
berbagai sumber yang saya baca, ada versi IELTS baru yaitu IELTS UKVI. IELTS
ini memiliki sistem yang sama dengan yang lainnya, tapi fungsi dari versi ini
merujuk bagi mereka yang ingin melamar visa (umumnya untuk turis). Namun, bagi
kalian yang ingin belajar disana dan sudah mendapatkan IELTS akademis yang
cukup, Letter of Acceptance (surat penerimaan) dari kampus, dan sponsor yang
menjamin biaya kalian selama studi di UK, kalian akan mendapat jenis visa yang
berbeda yaitu visa Tier UK 4.
Dalam postingan ini, saya akan berbagi pengalaman untuk
persiapan tes IELTS akademis yang baru saja saya ambil 2 bulan lalu di IDP
Pondok Indah Jakarta Selatan. Beberapa teman saya menanyakan mengenai metode
tes IELTS ini seperti apa? Apakah lebih susah dari TOEFL? Berapa biayanya?
Bagaimana mempersiapkannya? Untuk menjawab pertanyaan pertama mengenai metode
IELTS, saya sarankan kalian WAJIB mengetahuinya sebelum ikut tes. Mudah sekali,
kalian tinggal melakukan pencarian di google, contohnya bisa ke website ini https://www.ielts.org/. Kenapa ini penting?
Karena kalau kalian tidak mengetahui sama sekali metode IELTS dan bagaimana tes
ini berjalan, kalian sama saja dengan bunuh diri. Kalian harus tahu apa saja jenis
soal yang diuji pada setiap skill-nya? Lalu ada berapa soal yang diberikan?
Berapa banyak waktunya? dan masih banyak lagi. IELTS akademis akan menguji 4
kemampuan Bahasa Inggris dengan tipe soal yang berbeda. 40 soal listening
dengan format bervariasi seperti essai, pilihan ganda, mengurutkan, dan memetakan
sesuatu selama 60 menit. 40 soal reading yang terdiri dari 3 passages dengan
kesulitan berbeda dan format yang bervariasi seperti mencari heading, pilihan
ganda, dan essai selama 60 menit. Writing pun memiliki format soal yang lain,
kalian akan diminta menulis 2 essai yaitu deskriptif essai atau writing 1 (terdiri
dari minimum 150 kata) dari sebuah grafik atau tabel dan essai tentang sebuah
topik atau writing 2 (terdiri dari minimum 250 kata) selama 60 menit. Terakhir
yaitu speaking dan merupakan favorit saya, untuk speaking sendiri kalian akan
berbicara face-to-face dengan seorang native speaker yang akan menilai
kemampuan bagaimana anda menyampaikan opini, bereaksi, dan daya kritis anda
dalam topik yang diberikan nanti selama kurang lebih 15 – 20 menit. So, ini
penting banget untuk tahu kan?
Kalau anda sudah tahu metodenya, jangan banyak bersantai.
Take an action and prepare it! Why? Alasan lain yang juga penting diketahui
yaitu biaya tes IELTS terbilang mahal. Biaya TOEFL ITP hanya dikenakan kurang
lebih Rp.495.000 dan biaya untuk IELTS sebesar Rp. 2.850.000. Jadi mau
menyianyiakan uang sebesar itu? For your information, dulu saya sama sekali
tidak tahu soal IELTS bahkan urgensinya untuk saya. Selama bekerja di ILP saya
mulai dikenalkan karena ILP sendiri membuka kelas persiapan IELTS. Lalu saya
disarankan mengambil tes IELTS prediksi untuk mengetaui nilai awal dan saya
cukup terkejut karena nilainya kurang dari apa yang saya harapkan. Dari situlah
ketertarikan saya muncul dan mulai mengulik buku – buku IELTS di kantor.
Meskipun tidak rutin karena saya sibuk, saya kemudian tahu banyak mengenai
metode dan jenis – jenis soalnya. Lalu saya mengambil tes simulasi IELTS kedua
dan nilainya lebih baik dari sebelumnya. Mulai muncul rasa percaya diri saya
bahwa saya bisa mendapatkan jauh lebih baik dari ini. Lalu, di tahun 2017 ini
saya berencana untuk mendaftar beasiswa LPDP untuk tujuan Inggris, hal ini
tentunya mengharuskan saya untuk belajar lebih giat lagi karena nilai minimum
yang diminta LPDP sendiri 6,5 untuk IELTS. Saya sendiri punya waktu 3 bulan
untuk mempersiapkan semuanya dan harus memegang skor tersebut.
Lalu, apa langkah pertama yang harus kalian lakukan untuk
memulai belajar IELTS! Find the books! Yups, kalian harus cari buku
referensinya tentang kumpulan soal IELTS yang banyak tersebar di seluruh kota
di Indonesia dan saran saya jangan puas dengan baca 1 buku. Waktu itu saya
beli IELTS Practice exams di Gramedia karangan Barron seharga Rp. 95.000 dan
saya pinjam 2 buku dari ILP yaitu Objective IELTS karangan Michael Black dan
Wendy Sharp dan Focus on IELTS karya Sue O’Connell. Kalian harus konsisten
terhadap buku yang kalian baca. Saya menargetkan untuk selesai 1 buku selama 3
minggu. Fokuskan pada strategi dan latian soalnya, kalian bisa skip teori –
teori yang sudah kalian pelajari sebelumnya kecuali teori baru yang kalian
tidak tahu. Selesaikan 1 buku yang sedang kalian baca terlebih dahulu baru
kemudian buku lainnya. Untuk awalan, tidak apa – apa kalau kalau belum bisa
mengikuti durasi waktu yang diinginkan tes IELTS. Misal kalian sanggup
mengerjakan soal 40 reading dalam 90 menit dan 1 essai selama satu hari. It is
okay for the beginning! Intinya, ikuti saja perintah yang dibuku, nikmati dan
enjoy it! Untuk selanjutnya, mulai berlatih dengan waktu yang sesuai dengan tes aslinya. Untuk writing, biasanya setiap buku akan memberikan teori, strategi,
dan contohnya. Ketika kalian selesai membuat satu essai, selalu minta orang
lain membaca dan minta kritik ataupun saran. Jangan baper kalau mendapat kritik
pedas atau feeling down ketika gagal mendapat skor yang diinginkan saat latihan!
Ingat! Bersakit – sakit dahulu, bersenang – senang kemudian. Dan, hal sepele
yang wajib kalian lakukan juga adalah jauhkan gadget dari sekitar anda karena
that will really bother you anyway!
Dan, karena saya tipikal orang yang selalu merasa haus
ilmu, saya pun kemudian mencari aplikasi yang membantu saya dalam belajar IELTS
dan I got it! Aplikasi ini sangat membantu sekali dan saya gunakan ketika
merasa bosan untuk membaca buku. Bosan
bukan berarti kalian berhenti belajar, tapi mencari cara lain untuk belajar! 3
aplikasi gratis yang saya download dari playstore adalah Chart dan Graphic, IELTS
Speaking, dan IELTS Academic. Dengan HP mini saya, saya pun bisa belajar dengan
cara yang menyenangkan. Asyik kan? Oh ya, bagi beberapa orang, mereka lebih
memilih pergi ke tempat kursus untuk belajar IELTS dan itu tidak salah karena
banyak tempat – tempat kursus yang membuka kelas persiapan IELTS. Namun,
meskipun ditunjang dengan kursus yang mahal, independent learning tetap harus
dilakukan karena sifat ketergantungan pada lembaga adalah kesalahan besar.
Ingat! Only you who can change yourself! Tapi, karena saya tipe manusia pangkal
hemat, saya lebih memilih learning by myself.
Saya menghabiskan 3 buku itu selama 1 bulan setengah tapi
saya merasa belum cukup. Lalu saya browse ke internet dan menemukan website
yang sangat luar biasa untuk belajar IELTS. Saya mempelajari banyak website
tapi hanya akan merekomendasikan satu website yang super helpful. It is the
best of the best! Kalian bisa google ke ieltsonlinetests.com. Website itu
merupakan kumpulan latihan soal dari berbagai buku IELTS yang bisa diakses
secara gratis. Keuntungan lain dari web itu adalah kita bisa mengetahui skor
kita secara otomatis setelah selesai mengerjakan dengan timer yang sudah diatur
sesuai dengan tes IELTS sebenarnya. It is so amazing, isn’t it? Dari web itu
saya manfaatkan untuk mendalami skill reading dan listening saya. Lalu bagaimana
untuk writing dan speaking? Untuk writing skill, yang saya lakukan adalah saya
print out 30 IELTS writing topik dari internet dan siapkan buku pribadi. Saya berkomitmen untuk menulis satu essai selama
satu hari (untuk writing 2 saja karena memiliki poin yang lebih besar dari
writing 1) dengan tujuan untuk pembiasaan diri dalam menulis essai terutama dalam menemukan gagasan - gagasan yang akan ditulis. Setelah writing, tidak lupa saya selalu meminta teman - teman saya untuk membaca dan memberikan komentar terkait poin - poin yang dinilai oleh IELTS sendiri seperti kesesuaian isi dengan topik, pemilihan kosakata, struktur bahasa, dan koherensi. Untuk speaking, tentunya saya membutuhkan bantuan orang lain untuk
belajar. Lalu bagaimana melakukannya?
Cara berlatih speaking untuk IELTS sangatlah mudah. Buatlah
kelompok belajar! Yes, saya sangat bersyukur memiliki teman – teman yang satu
misi dengan saya. Kami berlima dan kami memiliki mimpi yang berbeda tapi salah
satu proses yang harus kami lalui yaitu lulus tes IELTS. Maka, kami sepakat
untuk berlatih IELTS setiap hari minggu layaknya IELTS asli dengan soal yang
kami dapat dari buku atau internet selamat satu hari penuh. Dengan modal kurang
dari Rp. 5.000 untuk mengkopi soal dan kostan, kami sudah bisa merasakan tegangnya
tes IELTS (tes aslinya 10x lebih tegang). Keuntungan lainnya adalah kita bisa
berlatih untuk tes speaking. Salah satu dari kami berperan sebagai examiner dan
kita satu persatu dipanggil untuk tes speaking. Kalian perlu tahu kalau tes
speaking sendiri terdiri dari 3 tahap. Tahap 1 yaitu perkenalan diri dan beberapa
pertanyaan umum, tahap 2 kalian akan diberikan topik umum misal tentang sekolah,
keluarga, atau liburan. Di tahap 2 ini kalian akan diberikan waktu 1 menit
untuk merencanakan apa yang akan kalian katakan dan 1 – 2 menit untuk
berbicara. Tahap ke-3 yaitu tahap tanya jawab yang mirip seperti interview
seputar topik dalam tahap 2. Aspek yang dinilai tentunya respon terhadap pertanyaan, variasi kosakata, struktur bahasa, dan ekspresi. Tampilah senatural mungkin dan jangan dibuat - buat atau overreact yang justru hanya menjatuhkan nilai kalian.
3 bulan waktu persiapan saya untuk IELTS dan tibalah
waktunya. 3 hari menjelang hari tes saya selalu menjaga mood saya agar tetap
stabil karena psikologi kita pun akan sangat berpengaruh. Jangan sampai anda
sedang kesal, marah, atau sedih saat melakukan tes, itu bisa membuat nilai anda jatuh
karena konsentrasi adalah hal sangat vital pada IELTS. Malam terakhir sebelum
tes saya manfaatkan untuk istirahat dan tidur lebih awal karena tesnya sendiri berlangsung
dari pukul 08.00 sampai sore bahkan bisa malam hari tergantung nomor speaking
yang kalian dapat. Jangan lupa untuk optimis dan selalu berpikir positif. Pikiran
– pikiran seperti Bagaimana kalau saya gagal? Bagaimana kalau waktunya tidak
cukup? Bagaimana kalau saya salah menjawab? dan pertanyaan lain semacam ini
harus di buang jauh – jauh. Berpikir saja, saya pasti bisa mendapatkan nilai
baik karena saya sudah berusaha mempersiapkannya dengan sebaik mungkin! Ingat,
hasil akan berbanding lurus dengan usaha! Usaha baik hasilnya pasti akan baik,
usaha setengah – setengah hasil pun akan setengah – setengah. Berdoa sebelum
dan sesudah tes, Tuhan pasti akan memberikan hal terbaik untuk kita.
Saya mengambil tes IELTS pada 8 April 2017. Pantia IELTS
mengumumkan kalau hasilnya bisa diakses 13 hari setelahnya lewat internet
sementara sertifikat diambil di IDP. Pada tanggal 21 April kemudian hasilnya sudah
keluar. Saya membuka website IELTS lalu memasukan nomor peserta dan tanggal tes
saya. Alhamdulillah, saya mendapat skor yang saya harapkan. Total keseluruhan
nilai IELTS saya untuk 4 kemampuan bahasa tersebut yaitu 7,5. Nilai ini cukup
untuk mendaftar di kampus – kampus UK karena nilai minimum yang mereka
syaratkan yaitu 6,5. Sebagai penutup, untuk kalian yang sedang berikhtiar mencapai
nilai IELTS minimum 6,5, percayalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin dengan usaha dan
doa yang tidak pernah putus. Yakinlah akan satu hal bahwa KITA BISA!
(picture is taken from google)
Informatif sekali Wan.
BalasHapusDan gue tahu perjuangan lu macam apa. Dan sekarang terbayar lunas ya dengan nilai yg udah di dapat.
Perjuangan belum selesai. Semangat ya. Doaku menyertaimu..
Berkay lu juga ben yang udah support gw, btw, perjuangan baru di mulai nih!
HapusPembahasannya singkat, jelas dan lugas. Bermanfaat sekali untuk gue yang lagi prepare IELTS.. Di tunggu untuk blog selanjutnya tentang LPDP ya..
BalasHapusBest of Luck Wan!!
Thanks Man. Semangat juga buat lu yang mau ke italia yak!!! Salam pizza!!!!!
Hapus